Butuh Desain Grafis?

A

nda membutuhkan jasa desain & advertising yang berkualitas ??

Jangan ragu, we are the specialist...

Kami adalah sebuah industri kreatif yang menekuni bidang

desain grafis , yang mengkhususkan

pada pembuatan media promosi (Brosur, Katalog, Poster, BANNER, Flyer, Leaflet, dll) serta jasa advertising (pembuatan logo, business card, corporate identity, company profile, branding,dsb).

Butuh Desain yang oke untuk :

* Brosur

* Pamflet

* Logo

* Spanduk

* Banner

* Leaflet / Flyer

* Layout majalah,buku

* Cover ( CD, Buku dll )

* Foto Editing/Foto Retouching

* Icon Design

Dan masih banyak lagi

didalam industri desain grafis saat ini adalah bagian penting dalam sebuah perusahaan, terbukti dalam kurun waktu yang singkat masyarakat umum mulai menghargai apa itu sebuah desain.

Hubungi

Rizki

Email : aryan_brotherhood666@yahoo.com

HP : 081386322273

pekan imunisasi nasional

pekan imunisasi nasional

campaign HIV AIDS

campaign HIV AIDS

gaya hidup sehat

gaya hidup sehat

ikon design,map & faxsheet PHBS

ikon design,map & faxsheet PHBS

HKN event

weding album

weding album

Event item Hari Kesehatan Nasional

Event item Hari Kesehatan Nasional

campaign for anti tobaco

campaign for anti tobaco

ilustrator vector design

ilustrator vector design

health campaign item

health campaign item

health magazine layout

health magazine layout

Portofolio

Portofolio
weding album design

project health magazine

health campaign

item for event & logo design

ilustrator cover book design

lain lain

lain lain

Senin, 08 September 2008

So, You are Ready to Fly Solo?

Bisa kerja dari rumah, nggak perlu bangun pagi dan bermacet2 di jalan, ngopi-ngopi di cafĂ© sambil bikin lay-out, bisa jalan keluar kapan aja, nggak disuruh2 sama boss… Dan what’s best, setelah kerjaan selesai dapat bayaran. Relatif lebih gede lagi dari gaji bulanan di kantoran. Hummm… menarik sekali bukan?

Bila melihat sisi positifnya saja, memang enak bekerja sebagai freelancer. Tapi tunggu dulu, apakah terpikirkan juga bagaimana bila nggak ada project? Ok, katakanlah Anda dapat satu proyek, tapi bagaimana selanjutnya? Akan adakah project ke-2, ke-3 dan seterusnya? Belum lagi harus multi-tasking. Ngedesain iya, jualan iya, bikin proposal dan penawaran harga, presentasi, ngejar-ngejar nagih bayaran juga. Bayangkan juga bila pada saat yang bersamaan, ada kerjaan yang nggak bisa ditinggalkan atau client yang agak cerewet minta rubah ini-itu… Aargggh…

“Menurut saya sih jadi freelancer itu kadang2 kesepian. Kalo dah deadend aga2 susah juga sih nyari ide (kecuali kalo orangnya dah bakat kreatif banget yah). Sementara kalo kerja dikantor apalagi kalo diperusahaan besar yang suasana kantornya tuh live banget mungkin inspirasi untuk disain bisa dateng dari meja sebelah tuh atau cuma dari ngeliat kelakuat temen2 kerja trus keinget suatu hal dan bisa jadi inspiras.i Kan ga susah2 banget tuh dapetnya apalagi kalo kantornya yang model cubicle gitu dan orang2nya tuh demen banget nempel gambar ato pajangan2 yang lucu keren n kreatif gitu. Kayanya atmosfernya kondusif banget tuh meski kita bisa sampe 24 jam dikantor”

Yap, itu betul. Terkadang pada satu saat seorang freelance designer akan “merindukan” sebuah suasana dimana ia bisa bersosialiasi dan berinteraksi dengan sesama designer lainnya. Hal itu akan sangat terasa terutama dalam pencarian ide kreatif atau bila ia butuh penilaian objektif terhadap pekerjaannya. Sisi ini yang mungkin jarang terpikirkan oleh seorang designer ketika memutuskan untuk ‘flying solo’. Ya bukan berarti sama sekali tidak bisa, kumpul2 dengan sesama teman designer di cafĂ© atau ikut sebuah komunitas desainer bisa menjadi solusi. Namun tetap saja,harus dipahami bahwa atmosfer-nya akan berbeda.

Lebih jauh kemudian muncul beberapa pertanyaan: Bagaimana cara menentukan harga? Bagaimana sisi legalitas dan bargain positioning seorang freelance desainer terutama terhadap ide dan konsep yang diajukan kepada calon client? Menjawab pertanyaan2 tersebut, sebenarnya basically ada 3 hal utama yaitu: pertama-tama seorang freelance designer harus bisa menilai sejauh apa kemampuan dirinya baik dari sisi skill, kreatifitas dan manajerial. Kedua, mempersiapkan ‘amunisi’ aka portfolio yang cukup dan berkualitas untuk terjun ke dunia persaingan dan ketiga, membangun networking yang bagus. Bila itu telah terpenuhi, selanjutnya untuk hal-hal seperti: penentuan harga, legalitas atau bargain positioning, seorang freelance designer bisa memutuskan secara strategik dengan berbekal pada hal2 tersebut di atas.

The Pros and The Cons

So, berikut ini beberapa sisi positif dan negatif yang bisa dipertimbangkan oleh seorang designer untuk memutuskan apakah ia ingin nejadi seorang freelancer.

Sisi positif:
* bayaran per project-nya relatif lebih gede, mungkin bisa 2-3x lipat dibandingkan salary sebagai employee
* punya waktu lebih fleksibel karena tidak terikat pada jam kantoran.
* nggak dibentak2 dan disuruh2 boss
* more free to move, dengan fasilitas/perlatan yang memadai, tidak harus bekerja di dibelakang meja.
* pakaian bebas
* ngelatih management skill, teamwork dan intrapersonal skill in the real world
* starting point untuk setup your own design company.

Sisi negatif:
* Multi tasking, nggak bisa cuma hanya jadi desainer saja. Harus cari project juga. Bila bekerja terlalu keras nggak sempat jualan apalagi bila nggak punya skill “selling the design & promote yourself”
* Investasi untuk peralatan dan referensi lumayan besar
* (Umumnya) pake hardware jangkrik + software bajakan
* Pendapatan yang tidak regular (bergantung ada tidaknya proyek).
* Tidak ada fasilitas tambahan, misalnya: THR, bonus, medical/tranportation allowance
* Pikiran selalu ke kerjaan almost 24-7 (Yap, even weekend! J)
* Kredibilitas sering diragukana, terutama oleh pemilik project gede
* Kurangnya working environment dimana designer bisa bersosialisasi dan mendapatkan ide2 kreatif

Now that you know, wait… don’t decide yet. ;) Bagian ke-2 artikel ini akan membahas dari sisi Full-time Job… :)

Tidak ada komentar: